Jul 1, 2014

Alhamdulillah..

Setelah beberapa minggu yang feels like years menunggu keputusan, akhirnya pengumuman itu keluar juga. Alhamdulillah, saya diterima di Universitas Negeri Malang program pascasarjana *sujudsyukur*. Sebuah kabar yang sangat membahagiakan di Ramadhan ketiga ini. Saya ucapkan selamat kepada teman-teman yang lulus seleksi masuk pascasarjana UM. Ini gerbang awal perjuangan baru kita. Buktikan kepada orangtua dan orang terkasih bahwa keputusan yang kita pilih ini dapat membuka pintu kesuksesan.

Beberapa hari sebelum pengumuman sebenarnya saya sempat ragu. Ada banyak pilihan, ada banyak plan yang kubuat. If A isn't working, i still have B, C, D.. Tapi perlahan rencana yang kubuat itu gugur seiring bergantinya hari. Hingga yang tersisa hanya plan B. Kalo saya tidak lulus, saya akan coba ikut gelombang 2. Pilihan yang seharusnya cukup mudah untuk dilakukan. Hanya saja, perasaan telah mengecewakan dan tidak enak kepada orang tua itu sudah menghantui lebih dulu. Musti minta duit lagi ibu buat biaya pendaftaran itu ga sedikit. Mana sekarang juga lagi bulan puasa, pengeluaran membengkak, adik-adik mau bayar uang kuliah, dah ah masih banyak lagi yang membuat saya agak setengah hati mengikuti gelombang 2. Maka dari itu, saya merasa hanya kesempatan inilah yang kupunya. Berbekal itu, hanya berdoa yang bisa kulakukan. Memohon agar namaku terselip diantara ratusan peserta yang lulus. Hanya itu doaku. Sampai satu malam, saya berhenti memohon hal itu. Saya merenung, membayangkan bagaimana jika lulus, bagaimana jika tidak lulus. Saya bertanya pada diri sendiri, "apakah saya siap?"

Ya, saya sering sulit menjawab pertanyaan yang kubuat untuk diri sendiri. Siapkah saya menjalani kehidupan sebagai mahasiswa pascasarjana? Ragu. Ya, saya meragukan kesiapanku. Ragu karena tidak siap dengan biaya, tidak siap mental, tidak siap wawasan. Ragu dengan hasil tesku yang bersaing dengan ratusan pendaftar. Oh..

Namun jika ini jalan tercepat untukku membahagiakan orangtuaku, bantulah hamba, ya Rabb..

Jika tidak lulus, itu berarti pintu rejekiku bukan disitu. Bismillah, ketuk pintu lain. Namun, jika lulus, artinya kesempatan untuk membahagiakan orangtua sudah dibukakan oleh Allah lebih cepat. Harus dilakoni dengan sepenuh hati. Buktikan! Buktikan jika langkah yang kau pilih ini memang tidak salah.

***
Rencana Allah selalu lebih indah dari rencana kita yang terindah.