Oh boy, kau datang lagi.
Hinggap di ujung mimpiku. Lalu menari seirama langkah kakiku.
Oh boy, kau datang lagi. Seenaknya tanpa permisi.
Seperti shock therapy. Kau kah itu?
Girang tak terperi. Sangat merindumu.
Sejenak ku berpikir, aku ini (wanita) apa? Aku siapa(nya)??
Well, saya adalah saya. Yang masih tak bisa mengatur debar jantung ketika melihatnya. Yang masih dan akan terus menyukainya. Yang masih akan duduk tenang dan senang mendengar cerita hidupnya. Yang tak berhasil mendamaikan perang hati antara dia. dan aku.
Oh boy, kau datang lagi.
Tak cukup satu jam kau duduk dirumahku kemarin, namun seharian ini kau berada dipikiranku.
Mana tanggungjawabmu? Kau membuatku menunggu lagi. Menunggu telponmu. Sejak semalam.
Kau mungkin lupa. Atau kau kehilangan nomorku. Atau kau menelepon kekasihmu..
Oh boy, kau datang lagi.
Kuucapkan terimakasih karena telah sempat mengunjungiku. Kukira kau benar-benar membuangku di masa lalumu.
Terimakasih, kau melupakan jejak kakimu.
Well, aku juga rindu mendengarnya.
Oh boy, kau menoleh kebelakang. Aku masih tak mengerti (mengapa???). Tapi, tak apa. Kau hanya menoleh. Sekedar menoleh melihatku melempar senyum dan k au berlalu pergi.
hh.
Boy, itu dirimu.
Sayang senang ini bukan pada waktunya, senyumku tersungging tanpa arti.
