Sep 14, 2010

H+4 dan teleponnya.

Assalamualaikum Wr.Wb

Hell-o darl! Wazzup! I just arrived at home after I visited Lisa’s, Rifka’s and Hilda’s house. Exhausted! But I still have my dinner: Fried Meatballs. Yummy! And it’s re-charge my energy and my mood. Tonight I prefer post something in Indonesian to in English because I begin to love Indonesian Literature. I’m reading an Indonesian novel right now and it’s really influence me. ^^

Mozaik 21-Mimpi. Aku sedang menekuni buku yang dipinjamkan Dian kepadaku, Padang Bulan karya Andrea Hirata. Novel pertama dari dwilogi Padang Bulan. Novel kedua judulnya Cinta Dalam Gelas. Komentar Dian, “sepertinya ini sambungan dari Maryamah Karpov.” Saya juga tak bisa memastikan, saya baru di Mozaik 21, tentang Mimpi. Nantilah setelah habis kulalap dua novel ini baru aku akan berkomentar.

Kukutip sedikit dari mozaik ini, “kurasa, cemburu adalah salah satu perasaan yang paling aneh yang pernah diciptakan Tuhan untuk manusia.” Benarkah? Banyak hal yang tidak kumengerti dalam mozaik ini. Kalimat-kalimat tak dapat kucerna. Sulit.

Kuhentikan bacaanku. Ga konsen. He just called me. Curhat, itu tema pembicaraannya.

Seperti biasa, hanya dia yang curhat. Curhat tentang perasaannya. Kekecewaan terhadap kawan yang tak lagi sejati dan sehati.

Seperti biasa, saya hanya mendengar. Hhe, sudah biasa.

Ga tau, apa yang bikin saya jadi ga konsen. Masih terbayang percakapan via telpon dan sms tadi. Rada me-flashback ke masa-masa terrapuhku.

"Ga semudah itu saya lupa de'.." Kalimat itulah mengganjal kata-kata dari buku yang kubaca yang baru akan masuk ke otakku. Semuanya terhambur.. Kabur.

Kututup buku. Lalu beranjak ke lantai 2, melihat langit. Bintangnya jarang. Nyamuknya segudang. Menenangkan hati, merenung.

Sesuatu-yang tak kutahu apa itu-membayangi hatiku..

Percuma jika kuharus mengingat lukaku dan segala hal yang pernah membuatku sakit dan menangis. Apa untungnya buatku? Hanya menambah dosaku karena tak betul-betul ikhlas memaafkanmu.

Aku percaya, maafmu tulus. Ikhlas. Setulus aku meminta maaf dan seikhlas aku memaafkanmu.

Aku mengingatmu sebaik kuingat masa terburukku. Jelas, sangat jelas. Aku tak ingin melukai luka siapapun. Maka dari itu, tak perlu memperjelas hari-hari yang kulalui di masa terpurukku itu. Seperti kembali menggoreskan pisau di atas lukaku. Hal yang dulu ku sebut janji, tak ingin ku ungkit.. Kembali hanya akan kutangisi..

Setahun lebih dari tenggat penepatan janji telah lewat. Apa yang bisa kuharapkan dari waktu yang telah berlalu?

Dirimu yang sekarang, seperti itulah.




Signed out w/ love, yunn

Good nite universe :*

Bismikaallahummaahya wabismika amuut..

No comments: