Aug 31, 2013

Cerita Malam...

Semalam saya baru pulang jam 10. Perjalanan jauh ditambah macet di malam sabtu. Ya, makassar sudah penuh sesak dengan kuda besi. Jam 10, beberapa toko sudah tutup, penjual ayam krispi sudah mulai menggulung kabel sambungan lampu. Ya, semua bersiap istirahat.

Namun tidak dengan tiga bocah tak beralas kaki yang kutemui semalam. Kudapati mereka ketika lampu merah memberhentikanku di perempatan jalan Pengayoman. Mereka terlihat asik bertiga bermain gendong-gendongan di pinggir jalan. Hingga satu persatu motor dan mobil berhenti, tanpa komando, mereka bubar, raut wajah berubah, menghampiri beberapa pengendara, menengadahkan tangan. Si kecil berbaju hijau yg menghampiriku. Dia yang paling kecil. Umurnya mungkin baru 4 tahun. Bicaranya tak jelas, hanya kata "uang.. uang" dengan nada memelas. Dia masih sangat kecil. Lama kutatap, wajahnya kusam, baju kotor, kakinya penuh debu karena tak beralas kaki. Oh dear... Pengemis Balita.

Nyatalah ibumu yang tega membiarkanmu menghirup asap kendaraan, membiarkanmu berjalan diaspal tanpa alas kaki, membiarkanmu dipinggir jalan hingga semalam ini, membiarkanmu mengemis. Akan jadi apa bangsa ini jika balita-balita dari keluarga yang kurang mampu itu dicekoki mental pengemis. Aku tak kunjung memberinya receh, ia pun meninggalkanku.

Ya, hidup ini keras, yun.

No comments: