Jun 11, 2014

Bye, May..

Hello, June..

Awal bulan ini banyak sekali yang selamatin, welcoming you, like seriously. Ya, this is your month and i'm kind of exciting welcoming you, too!
Umm.. in this first post on June, saya hanya ingin menulis tentang perasaan saya saat ini. Cerita tentang ulangtahun dan pendaftaran S2, promise, i'll post them in a few days.

"I feel so hollow", kutipan lirik dari lagunya James Blunt, itu yang kurasa saat ini. I am thirsty. I think I am walking in the dark heading to somewhere, anywhere, nowhere. Merasa terombang-ambing. Kepalaku terasa sakit sekali memikirkannya. Memikirkan mengapa hati ini terasa kosong. "Aku rindu Tuhan", kurasa hal ini bergema tiap hari di hatiku namun otak tetap menyangkalnya. Selalu.

Sering kudapati mata ini basah. Saat bangun tidur, sebelum tidur, berkaca, nonton tv, baca buku, saat menghadapNya - saat mencoba berkomunikasi denganNya... Ingin kunikmati derai air mata itu sedikit lebih lama lagi. Kalau-kalau tetes air itu ternyata dapat menyegarkan hati yang gersang ini. Tapi tangan tanpa dikomando selalu mengusapnya dengan cepat. Hingga kering. Seakan memerintahkan untuk tak menangis lagi, atau tak menangisi hal itu lagi. Seorang teman pernah berkata, "menangis adalah bahasa Tuhan". Ah, kurang jelas apalagi petunjuk yang diberikanNya? Kurang jelas apalagi suara sirine dari dalam hatimu? Kurang lembut apalagi panggilan sayangNya sehingga kau masih ogah-ogahan berlari kepadaNya?

Seketika saya merasa menjadi sangat rapuh. Jauh lebih rapuh dari saat saya mengalami masalah beberapa tahun yang lalu berkaitan dengan cinta anak manusia di bangku SMA. Merasa menjadi sangat buruk. Buruk rupa, buruk hati...

Saat mengetik post ini saya baru sadar ternyata selama ini saya benar-benar sombong. Betapa buruk perilaku yang kutampakkan di depan orangtuaku, teman-temanku, guru-guruku, dan lebih buruk lagi yang tak nampak oleh mereka semua. Detik ini saya baru sadar..

SUNGGUH, penyakit sombong ini sesungguhnya, sebenar-benarnya, adalah penyakit yang sangat kutakuti sejak dulu. Dulu sekali. Tak kusangka ia kini merajai hati. Entah sehitam apakah hati ini saat ini..

***

Mungkin kau merasa aneh mengapa hal seperti ini kupublish, membiarkan banyak orang membaca hal buruk tentangku, mempermalukan diri sendiri. Inginku, agar kau tau saya seperti apa. Saya tidak ingin kau menyesal. Jika kau sempat kagum terhadapku, percayalah, kau tak ingin melakukannya lagi. Atau paling tidak kau akan berpikir dua kali sebelum memujiku. Harapku, kau dapat mengingatkanku, menegurku, mendoakanku jika mendapatiku bertindak sesuka hati.

No comments: