Apr 20, 2012

Ah, dunia maya tak seburuk yang bapak-bapak itu katakan



Saya.. sekarang masih bergelut dengan problem thesis. Hha, mungkin teman yang lain sudah pada level persiapan seminar.
Iseng nyari penyemangat di dunia maya, ketemu cerita tentang pak Suhud. Pedagang amplop di depan mesji ITB. Sekali lagi kisah seperti ini menamparku.

Dan saya rasanya malu. malu sendiri. malu sekali.
Saya teringat dengan dompet.
Begitu mudahnya duit keluar.
Begitu mudahnya narik duit dari atm, lalu masuk ke dompet lagi.
Trus keluar lagi buat jajan.

Tak tertahan air mata mengalir..
Bukan hanya karena kasihan melihat orang lain miskin harta.
Tetapi karena hati ini ternyata masih lebih miskin dari orang-orang miskin itu..
Orang-orang miskin yang kaya hatinya

Terkadang hati iba melihatnya..
Ternyata lebih iba melihat diri sendiri.

Terlalu sibuk dengan diri sendiri bisa-bisa lupa kalo kita hidup ga sendirian.
Ah, saya hampir seperti itu. Sudden, a call woke me up.



Silahkan baca kisahnya sendiri disini. Banyak yg tak seberuntung diri kita.

No comments: